Adakalanya Kebahagiaan adalah Ujian-NYA

Tidak selamanya ujian-NYA berbentuk kesedihan
"Mang dudung tolong kesini sebentar, saya minta tolong!", pinta Sang Majikan kepada pembantu rumah tangganya yang sedang asyik membersihkan halaman rumah.
"Iya Juragan, apa yang bisa saya bantu ?", tanya Sang Pembantu setelah menghampiri Sang Majikan. "Mang, setelah membersihkan halaman, tolong cuci mobil ya !" pinta lagi sang Majikan sembari mengangkat telunjuknya menunjuk pada salah satu mobilnya yang paling kotor setelah dipake off road.
"iya gan" jawab Mang Dudung dengan nada rada males. Karena biasanya yang membersihkan kendaraan-kendaraan Majikannya itu partner kerjanya, yaitu Mang Kumis. Kebetulan Mang Kumis lagi pulang ke rumahnya karena ada keperluan keluarga katanya.
Selesai membersihkan halaman rumah, Mang Dudung langsung mencuci mobil yang dimintai Majikannya. Dengan rasa malas, Mang Dudung mencucinya pun asal-asalan. Setelah selesai, Mang Dudung laporan ke Majikannya, kalo mobil yang diminta sudah bersih dan siap dipakai.

"Iya, Makasih Mang", Jawab Sang Majikan setelah menerima laporan dari bawahannya tersebut.
Tidak lama kemudian Sang Majikan menghampiri mobil yang tadi sudah dicuci Mang Dudung.
"Duhhh..... Mang Dudung bisa gak sih nyuci mobil. koq ini masih kotor. bannya pun ga disikat", Sang Majikan menggerutu dalam hati setelah melihat keadaan mobil yang dicuci. Dia tidak berani bilang langsung ke bawahannya kalo ada suatu kesalahan yang dilakukan bawahannya tersebut, paling nanti dia memberikan suatu contoh agar karyawannya tidak mengulangi kesalahannya. Sang Majikan ternyata salah satu majikan yang baik, tidak rewel dan tidak pernah marah ke karyawannya.
Esoknya, Mang Dudung disuruh mencuci mobil dinas Sang Majikan. Ya namanya juga karyawan, kadang kalo dikasih pekerjaan yang tidak ada dalam daftar perjanjian kontrak kerjanya suka malas-malasan atau asal-asalan mengerjakannya.
Setelah melihat pekerjaan Mang Dudung mencuci mobil untuk yang kedua kalinya, kali ini Sang Majikan memberikan upah. Karena dia pikir Mang Dudung mungkin merasa pekerjaannya itu diluar perjanjian kontrak kerjanya.
Esoknya lagi, Sang Majikan menyuruh karyawannya tersebut mencuci mobilnya kembali dan langsung memberikan upah. Terlihat Mang Dudung semangat kalo dikasih upah tambahan, secara itu diluar perjanjian kontraknya fikir Mang Dudung, padahal dalam urusan Pembantu Rumah Tangga tidak ada istilah perjanjian kontrak kerja.
Kebetulan Mang Kumis cuti cukup lama, otomatis yang mencuci mobil tiap hari Mang Dudung dengan syarat dikasih uang tambahan. sebab kalo tidak demikian, pekerjaan Mang Dudung tidak sesuai dengan keinginan Sang Majikan. Sang Majikan hanya tersenyum dan memaklumi serta sudah faham cara kerja karyawannya yang satu ini. Akhirnya Sang Majikan memberikan salah satu test keikhlasan untuk karyawannya dalam mengerjakan pekerjaannya.
Tiap kali Sang Majikan mau berangkat kerja memberikan uang ke Mang Dudung walaupun tidak mencuci mobil. Beberapa kali dilakukan seperti itu oleh Sang Majikan, pekerjaan Mang Dudung yang katanya sesuai kontrak kerjanya mulai terlihat tidak sesuai hati Sang Majikan. itu pun kalo dikasih uang tambahan yang lebih baru akan baik pekerjaannya.
Karena malah menjadi kebiasaan, akhirnya Sang Majikan menegur.
"Mang Dudung, kenapa akhir-akhir ini pekerjaannya suka tidak beres dan rapih. kalo dikasih uang ja baru pekerjaan Mang Dudung bagus. Apa Mang Dudung tidak ikhlas melakukan pekerjaannya ?" tegur Sang Majikan pada Mang Dudung.
Mang Dudung kaget dan tak bisa ngomong apa-apa hanya menunduk dan terdiam.
"jawab Mang!" tegur lagi Sang Majikan.
"anu gan, karena kebiasaan agan suka ngasih uang tambahan ke saya. jadi saya kerja gak semangat kalo gak dikasih uang. malahan kadang saya pengen dikasih uang terus tanpa harus kerja". Mang Dudung menjawab dengan nada pelan dan menjawab dengan jujur.
"sekarang, Mang Kumis sudah kembali dari cutinya. Mang Dudung saya kasih SP (surat peringatan, walaupun tidak ada surat tertulisnya, hehe..), Mang Dudung jangan dulu kerja untuk beberapa minggu ini, silahkan pulang ke rumah. kalo pengen berubah silahkan balik lagi, kalo masih tetep seperti kemaren saya tidak segan-segan memecat Mang Dudung" Sang Majikan mulai mengancam.
"iya gan", jawab Mang Dudung dengan nada sedikit sedih karena untuk sementara dia tidak nganggur. Dan Mang Dudung pun merasa menyesal karena melakukan hal itu. Besoknya dia ijin pamit pulang untuk sementara, dan dia bilang ke Majikannya kalo dia akan berubah, Sang Majikan masih memberi kesempatan dan sebelum Mang Dudung pergi Sang Majikan uang lebih dari gaji yang ia terima. Sang Majikan melakukan seperti itu, karena dia memang sayang ke bawahan-bawahannya serta pengen tahu sejauh mana perubahan yang Mang Dudung janjikan, apakah dia kembali karena ingin dikasih tambahan upah atau karena memang dia memerlukan pekerjaannya.


Ujian-NYA bukan hanya berupa musibah atau kesedihan.
Adakalanya Rejeki, Kebahagiaan, Kenikmatan adalah salah satu bentuk ujian dari-NYA.
Meskipun pada hakikatnya, DIA mengetahui kapasitas tiap hamba-hambanya.
DIA memberikan Kebahagiaan dan Kesedihan adalah bentuk dari Kasih Sayang-NYA.
DIA menginginkan hamba-NYA kembali kepada-NYA dikala diberi Kesedihan dan Kebahagiaan.

No comments: