Kitab Qotrul Goes (Bagian 12)

Permasalahn : ketika dikatakan kepadamu apa itu sholat fardlu, puasa romadlon zakat harta dan zakat fitrah cinta kepada para malaikat dan cinta kepada kitab-kitab Alloh yang telah diturunkan kepada sebagian Rosul-Nya dan mencintai para Rosul dan para Nabi cinta kepada taqdir Alloh Swt baik dan buruk adalah darin-Nya dan selain itu semua yang terdiri dari perintah dan larangan dan mengikut kepada sunat Nabi Saw apakah itu semua yang disebutkan adalah bagian dari hakikat dan asalnya iman atau bukan ?
maka jawabnya adalah bukan karena semua itu adalah merupakan cabang dari iman karena iman adalah gambaran dari sebuah tauhid sebagaimana yang telah disebutkan dan semua yang telah disebutkan hanyalah syarat dari syaratnya iman dan percabangan iman karena syarat sahnya iman adalah cinta kepada Alloh, malaikat Alloh, Nabi-Nabi Alloh, para Auliya Alloh takun akan siksa Alloh dan mengharap rohmat Alloh mengagungkan perintah Alloh dan larangannya membenci musuh Alloh yakni orang-orang kafir. Sedangkan sholat puasa zakat dan haji adalah syarat sempurnanya iman menurut pendapat yang dipilih menurut ulama ahli sunah maka barang siapa meninggalkan sholat dan selainnya serta masih meyakini hukum kewajiban itu semua maka ia adalah orang mukmin yang sempurna dalam ketentuan hukum yang berlaku bagi orang mukmin baik didunia Maupun di akhirat karena tempat kembalinya tetaplah surga dan seandainya masuk neraka dan ia tidak memperoleh syafa’at dari orang-orang yang bisa memberikan syafa’at ataupun mendapatkan ampunan dari Alloh Swt maka ia dihukumi sebagai mukmin yang naqis dari sisi lemahnya iman karena meninggalkan sebagian perintah, sementara apabila meninggalkan sebagian perkara yang menjadi syarat iman disertai keras terhadap hukum syara’ ataupun ragu-ragu terhadap hukum kewajiban perkara tersebut maka ia adalah kafir secara ijma’nya para ulama karena perkara yang menjadi kewajiban syara’ adalah hal yang maklum diketahui dari dalil dali agama tanpa adanya pemikiran mendalam. Dan ketahuilah bahwa perkara agama ada empat pertama adalah sahnya keyakinan yang gambarannya adalah kita mempunyai keyakinan yang sah sepi dari keragu-raguan dan kesamaran dan terbebas dari kesesatan para pengikut hawa nafsu, kedua lurusnya tujuan sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw Artinya : Sesungguhnya sahnya amal dengan niyatnya Yang kedua adalah menempati janji maka jika engkau berjanji maka tepatilah janji tersebut supaya pada dirimi tidak ada sikapnya orang munafiq karena ciri dari orang munafiq adalah apabila berjanji berdusta. Yang keempat adalah menjauhi batasan-batasan alloh Swt yang berupa menjauhi seluruh kemaksiatan. Tanbih : apa bila diucapkan kepada engkau kufur itu dengan sebab ketentuan Alloh Swt dan takdir-Nya, maka rela terhadap ketentuan Alloh (qodlo) dan takdirnya Alloh Swt adalah wajib, sedangkan ridlo terhadap kekufuran adalah kufur, bagaimana mengumpulkan perkara wajib dan kufur ? jawabnya adalah kufur adalah perkara yang diqodlo dan di takdir bukanlah qodlo dan bukan takdirnya Alloh Swt, manusia wajib ridlo terhadap qodlo dan takdirnya Alloh Swt tidak wajib ridlo kepada apa yang di tetapkan dan dipastikan selain itu perkara yang tidak sesuai syara’manusia bisa membenci karena wujud keadaan perkara tersebut jika melihat keberadaan perkara tersebut karena ditetapkan oleh Alloh Swt, manusia bisa rela terhadap qodlo dan takdirnya Alloh dengan arti manusia tidak menentang apa yang telah ditetapkan oleh Alloh Swt pada perkara yang tidak sesuai dengan syara’ tetapi perkara yang tidak sesuai dengan syara’ manusia itu tidak disuruh untuk senang meskipun perkara tersebut dipandang dari kedudukannya datang dari ketentuan Alloh Swt manusia hanya tuntut untuk meninggalkan untuk tidak menentang Alloh Swt dan meyakini akan adanya hikmah pada ketuntuan Alloh Swt dan keadilan Alloh Swt.

No comments: