Kitab Qotrul Goes (Bagian 10)

Permasalahan: ketika ada satu pertanyaan kepadamu, bagaimana cara beriman kepada hari akhir ? adapun awal dari kiyamat adalah semenjak tiyupan terompet yang kedua, yakni tiyupan bangun dari kubur, dan hari itu dinamakan hari akhir karena hari iru sebagai akhir dari hari-hari dunia ataupun juga disebut kiyamat karena bangunnya manusia dari kuburnya, dan berdirinya manusia dihadapan Tuhan sekalian alam.
Maka jawaban dari pertanyaan diatas adalah sesungguyhnya Alloh Swt mematikan semua makhluk yang mempunyai ruh, Alloh berfirman : Artinya : Setiap yang bernafas merasakan kematian Dan kematian itu tidak terjadi kecuali dengan ajal yakni waktu yang telah ditulis oleh Alloh Swt didalam zaman Azali pada akhir setiap sesuatu yang bernafas, maka tidak akan mati setiap sesuatu baik karena dibunuh atau tidak, karena firman Alloh : artinya : Tidak ada sesuatupun yang bernafas mati kecuali dengan ketentuan Alloh , dan kehendak Alloh, ataupun dengan izin Alloh kepada Malaikaty maut dalam memncabut ruh. Alloh telah menetapkan hal itu dengan ketetapan yang diwaktu-waktu, yang tidak bisa maju dan tidak bisa mundur, kecuali orang yang berada di sorga dan neraka, kemudian Alloh menghidupkan orang mati dengan mengembalikan ruh kepada seluruh badan, karena pertanyaan oleh dua malaikat yakni malaikat Munkar dan Nakir, dan setelah ditanya keluarlah ruh dari badan, kemudian Alloh menyiksa pada orang yang di kehendaki untuk disiksa, dengan menciptakan kehidupan yang bermacam pada sang mayit, dengan bertemunya ruh dan jasad sebagaimana sorot sinar matahati pada bumi, siksa tersebut sekira bisa dirasakan rasa sakit pada mayit, maka ruh akan merasakan rasa sakit serta dengan jasad, meskipun ruh sudah keluar dari jasad, adapun orang kafir menerima siksa yang abadi hingga hari kiyamat, sementara Alloh menghilangkan siksa bagi orang mukmin pada hari jum’at dan pada bulan Romadlon sebagai penghormatan kepada Nabi Muhammad Saw, dan jika mati pada hari Jumat ataupun malam jumat maka siksa hanya terjadi dalam satu waktu begitu pula menjepitnya kubur pada si mayit, kemudian berhenti siksaan dan tak terulang kembali hingga hari kiyamat, adapun Alloh Swt menghidupkan para makhluk sesudah kemusnahan mereka dengan cara mengembalikan ruh-ruh mereka kepada jasad mereka, Alloh berfirman : Kehidupan tersebut terjadi dengan tiupan sangkakala kebangkitan dari kubur setelah kematian makhluk terhadap tiupan sangkakala kematian, sementara diantara kedua tiupan sangkakala ada jarak empat puluh tahun , berfirman Alloh : artinya : kemudian setelah kehidupan makhluk untuk yang kedua Alloh menggiring mereka……dalam keadaan telanjang dan berkucur, kearah mahsyar yakni bumi yang putih, yang disitu tidak terdapat dataran rendah dan tinggi, Alloh mengumpulkan mkhluk untuk menunjukkan dan menghisab, berfirman Alloh : Artinya : Dan diantara makhluk ada sebagian orang yang melalui proses hisab sangat berat diantara orang-orang yang hadir, hal itu sebagai cara Alloh untuk mempermalukan mereka, yakni orang-orang yang pada hari itu diberikan kitab amal mereka yang telah ditulis oleh malaikat yang menjaga haris-hari kehidupan orang-orang tersebut dari arah belakang punggung mereka, yakni orang-orang kafir dan orang-orang munafik, tangan kanan sikafir dibelenggu samapai keleher sementara tangan kiri dijadikan di arah belakang punggung sikafir, dan dengan begitu dia menerima kitab amalnya, sebagian makhluk ada yang Alloh tidak menghisabnya dihadapan malaikat, karena Alloh menutupi pada orang tersebut, dan pelaksanaan hisab dilaksanakan hanya diantara Alloh dan makhluk, dan Alloh memperlihatkan amal si makhluk dengan mengatakan padanya “ Inilah amalmu yang telah engkau lakukan di Dunia dan aku menutupinya dan pada hari ini aku telah mengampuninya, mereka adalah orang yang menerima kitabnya dari arah depan, mereka adalah orang yang beriman dan taat, adapun kitab-kitab amal dibuat sesudah orang yang mempunyai meninggal dalam sebuah gedung dibawah ‘Arsy, dan ketika makhluk berada pada satu pemberhentian Alloh memerintahkan kepada angin, dan kemudian angin menjadikannya berterbangan, dan sertiap lembar menempel pada leher orang yang memilikinya, kemudian malaikat mengambil kitab-kitab tersebut yang menempel di leher-leher makhluk, kemudian malaikat memberikan kitab tersebut kepada makhluk, kemudian kitab-kitab tersebut diambil oleh makhluk , dan orang pertama yang mengambil kitab dengan tangan kanannya adalah Umar bin Khotob, dan Umar bin Khotob mempunyai sorot sinar seperti sorot Matahari, adapun Abu Bakar adalah pemimpin tujuh puluh ribu orang yang masuk surga tanpa hisab mereka adalah orang –orang yang tidak menyentuh kitab-kitab mereka, dan setelah Umar bin Khotob adalah Abu Salmah yakni Abdulloh bin Abdi Al-Asad Al-Makhzumy, dan orang pertama yang memegang kitab dengan tangan kiri adalah saudara laki-lakinya yakni Al-Aswad bin Abdi Al-Asad, dan ketika manusia menerima kitabnya masing-masing mereka menemukan tulisan huruf-hurufnya ada yang terang dan ada yang gelap sesuai dengan amalnya baik ataupun buruk, adapun tulisan pertama kitab amal adalah “ dan ketika manusia membacanya maka mukanya menjadi cerah wajahnya ketika manusia itu orang yang beriman, dan mukanya akan menjadi hitam ketika manusia itu kafir, dan yhal itu sebagaimana firman Alloh : artinya : dan juga diterangkan dalam hadist bahwasannya awal pertama yang dihisab adalah Lauhul Mahfudz sekira Alloh meletakkan akal padanya, kemudian Alloh memanggilnya dan gemetarlah ia, Alloh berbicara padanya “Apakah engkau telah menyampaikan apa yang enkau tulis kepada Isrofil, kemudian Lauhul Mahfud menjawab “sudah” kemudian Alloh memanggil Isrofil maka gemetarlah Isrofil karena takut kepada Alloh, Alloh berkata “ Apa yang telah engkau kerjakan berkaitan dengan apa yang telah diceritakan oleh Lauhul mahfidz kepadamu “ Isrofil berkata “Saya sudah menyampaikannya kepada Jibril kemudian Jibril dipanggil dan gemetarlah malaikat Jibril, kemudian Alloh berkata kepada Jibril “Apa yang telah engkau kerjakan dengan apa yang telah disampaikan oleh Isrofil, Jibril berkata “ Sudah saya sampaikan kepada para Rosul, kemudian para Rosulpun dipanggil kemudian Alloh berkata “ Hai para Rosul apa yang telah engkau lakukan dengan apa yang telah diceritakan oleh Jibril kepada kalian “ para Rosul pun menjawab “ Sudah kami sampaikan kepada para manusia “ kemudian para manusia ditanyai tentang masalah umurnya digunakan untuk apa umurnya, ditanya tentang masa mudanya digunakan untuk apa waktu mudanya, ditanya tentang hartanya dari mana harta itu didapatkan dan kemana dibelanjakan kemudian ditanya tentang ilmunya apakah dimalkan ilmunya yang demikian itu adalah sebagaimana firman Alloh Swt artinya : kemudian Alloh Swt memasang timbangan amal semua mata manusia melihat buku amalnya apakah diterima dengan tangan kanan ataukah dengan tangan kiri kemudian melihat pada sisi mizan apakah condong kearah kejelekan ataukah kearah kebaikan, Alloh akan menghukumi semua makhluk dengan adil hal pertama yang diputuskan hukumnya adalah sholat kemudian segala hal dakwaan seperti pembunuhan dengan tanpa haq kemudian semua manusia digiring kearah shirot yaitu jembatan yang dibentangkan diatas neraka diantara mauqif (tempat penantian) dan surga karena neraka itu diantara mauqif dan surga, shirot itu lebih kecil daripada rambut lebih tajam daripada pedang jadi shirot itu laksana pisau cukur orang yang selamat bisa melewatinya hanya satu kedipan mata kemudian laksana sambaran kilat kemudian seperti angin ada yang seperti angin ada yang seperti burung dan ada yang seperti kuda kemudian ada juga orang yang melewati shirot dengan berjalan cepat, ada yang berjalan pelan, ada yang ngesot dan ada pula yang merangkak dengan kedua lututnya. Orang-orang yang melewati terdengar mengeluh sebagian ada yang seperti orang mengalami kerusakan sebagian ada orang yang menulis pada permulaan langkah dialah orang yang paling akhir keluar dari neraka dan adapula orang yang ditulis diakhir langkah dialah orang yang pertama kali keluar dari neraka. Perbedaan keadaan orang yang melewati shirot tergantung kepada amal sholih dan menjauhi segala larangan Alloh ketika terbesit didalam hati dan orang yang pertama masuk neraka adalah Qobil yang membunuh saudarnya yaitu Habil dengan tanpa haq karena Qobil adalah orang pertama yang melakukan pembunuhan dan didalah orang pertama yang masuk neraka dari golongan manusia sedangkan Iblis adalah yang pertama masuk neraka dari golongan Jin kemudian semua makhluk yang selain Malaikat yakni makhluk yang terdiri dari Jin dan Manusia akan musnah mati tetapi ada satu malaikat yang tidak mati sebelum tiupan Isrofil yang pertama yaitu malaikat Chamalatul ‘Arsy (pemikul Arsy) dan empat malaikat mereka mati setelah tiupan sangkakala yang pertama dan hidup sebelum tiupan sangkakala yang kedua, malaikat terakhir yang mati adalah malaikat maut sebagaimana pendapat Imam Syarqowi dan satu pendapat adalah malaikat Chamalatul ‘Arsay (pemikul Arsy) karena mereka diciptakan untuk kekal. Dan barang siapa fasiq dalam arti keluar dari perintah Alloh dengan malakukan dosa besar atau menetapi dosa kecil dan ketaatannya tidak bisa mengalahkan kemaksiatannya maka ia tidak kekal di neraka setelah dihisab dalam arti setelah habis kadar dosanya karena kefasikannya tidak sampai mengeluarkannya dari keimanan kecuali bila ia meyakini kehalalan maksiyat baik itu maksiat besar ataupun maksiat kecil karena iman menurut ulama Al-‘Asy’ariah dan ulama muhaqqiq Al-Maturidiyah adalah hanya membenarkan didalam hati apa yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw sedangkan iqror bagi yang mampu hanyalah syarat menjalankan hukum-hukum duniawi dimana bagian dari hukum-hukum itu adalah meyakini bahwasannya orang fasiq itu tidak kekal di neraka. Dan ketika iman adalah membenarkan didalam hati maka wajib bagi seorang manusia untuk tidak keluar dari ciri-ciri orang beriman kecuali dengan melakukan hal-hal yang menafikan keimanan seperti kufur yakni tidak adanya pembenaran didalam hati dengan apa saja yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, atau menolak terhadap syarat-syarat iman yakni mengucapkan dua syahadat bagi yang kuasa, sebagaimana orang-orang yang maksiat yang terdiri dari orang mukmin itu tidak kekal dalam neraka juga bahwasannya syafa’at tidak akan sampai kepada orang-orang kafir sebagaimana firman Alloh Bagi para Rosul ada syafa’at yang tidak bisa dibatasi, yang paling agung dari syafa’at adalah syafa’at yang ditolak oleh para Rosul yakni syafa’at untuk menyelamatkan makhluk dari ketakutan yang sangat dan syafa’at dari gemetaran dan syafa’at ini disebut dengan syafa’atul ‘udzma karena syafa’at ini bisa dirasakan oleh semua makhluk secara keseluruhan ada juga sebutan maqom mahmudah karena keberadaan Nabi Muhammad Saw pada hari kiamat dipuji oleh orang- orang zaman terdahulu dan orang-orang yang hidup diakhir zaman, kemudian syafa’at yang bisa memasukkan kaum dalam sorga tanpa hisab adalah syafa’at khususiah Nabi Muhammad Saw, kemudian adalah syafa’at yang diberikan kepada orang yang berhaq masuk neraka sehingga ia tidak jadi masuk neraka, kemudian adalah syafa’at yang bisa menambah derajat di dalam surga, kemudian syafa’at yang diberikan kepada orang-orang yang sholih supaya Alloh Swt mengampuni mereka karena kecerobohan mereka didalam melaksanakan taat kepada Alloh Swt, kemudian syafa’at yang diberikan kepada orang yang dimasukkan neraka yang terdiri dari orang-orang yang mengesakan Alloh Swt, dan syafaat ini tidak hanya khusus milik Nabi Muhammad Saw, tetapi bisa diberikan oleh para Nabi-Nabi, Malaikat, dan orang-orang mukmin, kemudian syafa’at untuk meringankan siksa bagi orang yang abadi didalam neraka dalam waktu tertentu seperti siksa bagi Abu Tholib, kemudian syafa’at yang diberikan kepada anak-anak musyrik yang mati supaya bisa masuk surga, kemudian syafa’at yang diberikan kepada orang-orang yang mati di Madinah dan atas orang –orang yang sabar terhadap penyakitnya kota Madinah, dan juga syafa’at bagi orang-orang yang berziarah kepada Nabi setelah beliau wafat, dan juga kepada orang-orang yang adzan serta kepada orang yang mendoakan Nabi Saw yang mendapat anugrah wasilah, dan bagi orang yang membaca sholawat kepada Nabi Saw pada malam dan siangnya hari jum’at, dan bagi orang yang hafal empat puluh hadist yang memuat masalah agama serta mengamalkannya dan bagi orang yang berpuasa pada bukan Sya’ban karena cinta kepada Nabi Saw dan bagi orang yang memuji Ahli Bait. Sedangkan orang-orang yang beriman yang mati menetapi agam Islam, meskipun diawali dengan kekufuran maka mereka abadi didalam surga, dan tidaklah akan orang yang masuk surga kemudian masuk neraka karena orang yang masuk surga maka ia abadi didalamnya sebagaimana firman Alloh Swt Artinya : Masuk surga adakalanya tanpa masuk neraka sekalipun dan adakalanya masuk neraka terlebih dahulu dengan kadar dosa yang ada. Sedangkan orang kafir dari golongan manusia dan jin yaitu orang-orang yang mati dalam keadaan kufur, meskipun selama hidup sebelum mati telah iman maka mereka berada didalam neraka selamanya, dan terus merasakan siksa. Adakalanya bentuk siksa itu berupa gigitan ular, ataupun kalajengking atupun dipukuli terus menerus dan selain itu semua. Kesimpulannya bahwasannya manusia itu terbagi dalam dua bagian yaitu orang mukmin dan orang kafir, orang kafir kekal di neraka, sedangkan orang yang beriman juga terbagi dua mukmin taat dan mukmin maksiat, mukmin yang taat berada di surga, mukmin yang maksiat kemudian juga dibagi dua maksiat taubat dan maksiat tanpa taubat, orang maksiat yang taubat berada di surga sedangkan orang yang maksiat yang belum taubat berada pada kehendak Alloh Swt jika Alloh berkehendak untuk memaafkan maka Alloh akan memasukkan ke surga atas fadlilah dan kemuliaan Alloh dan itu semua karena barokah iman dan ketaatan kepada Alloh Swt ataupun karena syafa’at sebagian orang-orang yang baik, dan jika Alloh tidak berkehendak memaafkan maka Alloh akan menyiksanya dengan kadar dosannya baik dosa kecil ataupun dosa besar kemudian pada akhirnya akan dimasukkan surga. Surga adalah suatu tempat yang tidak rusak. Surga terbagi menjadi tujuh yakni surga Fidaus, surga ‘And, surga Khuld, Surga Na’im, surga Ma’wa, surga Darussalam dan surga Darul jalal seluruh surga tersebut terhubung dengan maqomnya (kedudukannya) Nabi Muhammad Saw supaya penduduk surga merasa nikmat dengan melihat Nabi Muhammad Saw karena Nabi Muhammad Saw akan bersama-sama penduduk surga. Maqom washilah akan menyinari seluruh penduduk surga sebagaimana matahari menyinari penduduk dunia. Neraka mempunyai tujuh tingkatan yang paling atas adalah neraka jahanam yang merupakan tempat bagi orang mukmin yang melakukan maksiat neraka Ladzo tempat bagi orang yahudi neraka Hutomah tempat bagi orang Nashrani neraka Sa’ir tempat bagi orang-orang Shabi’in mereka adalah golongan orang yahudi neraka Saqor bagi orang Majusi neraka Jahim tempat bagi orang yang menyembah berhala neraka Hawiyah tempat bagi orang-orang munafiq. Orang yang menjadi penduduk surga dan neraka juga tidak mengalami kerusakan seperti adanya para bidadari anak-anak pelayan surga (Wildan) dan juga penjaga surga ataupun malaikat penyiksa kalajengking ular-ular yang disediakan untuk menyiksa penghuni neraka. Menurut Imam Syarbini yang juga menuqil pendapat dari Imam An-Nasafiyyi bahwasannya ada tujuh perkara yang tidak akan rusak karena dikehendaki Alloh Swt tidak rusak yakni Arsy, Kursi (kekuasaan Alloh) Lauhul mahfudz, Qolam, Surga, Neraka dan semua penduduknya serta arwah-arwah. Dan terjadi perbedaan dalam menafsiri firman Alloh Swt artinya : arti segala sesuatu akan rusak adalah untuk segala sesuatu yang mengalami kerusakan karena segala sesuatu yang selain Alloh Swt adalah mungkin adanya dan juga mungkin tidak adanya dan perkara tujuh yang telah disebutkan disamakan dengan pengertian tafsir ini dan apa bila arti segala sesuatu akan rusak sebagaimana mestinya maka pengertiannya adalah sesuatu itu keluar dari sisi manfaat karena sebab dimatikan ataupun dipisah-pisahkan bagian-bagiannya sementara tujuh perkara yang disebutkan adalah pengecualian dari kerusakan. Dan barang siapa yang meragukan dari tujuh perkara yang telah disebutkan maka dihukumi kufur.

No comments: