Kitab Qotrul Goes (Bagian 7)

Masalah : ketika ada satu pertanyaan bagaimana cara beriman kepada para Nabi ? maka jawabnya adalah bahwasannya Nabi yang pertama adalah Nabi Adam, adapun nama Kunyahnya adalah Abul Basyar, dan laqobnya adalah Shifiyullah, dan Nabi yang akhir dan yang paling utama adalah Nabi Muhammad Saw, maka tidak ada Nabi setelah beliau,
semua para Nabi adalah orang yang membawa kabar tentang perkara-perkara yang gaib seperti hari kiamat, dan keadaan hari kiamat, seperti bangun dari kubur, dikumpulkan, kemudian dihisab, diberi pembalasan, kemudian adanya telaga Nabi Muhammad, syafa’at, mizan, shiroth, sorga, dan neraka, dan selain hal tersebut, para Nabi juga orang-orang yang menasehati, dalam arti membeningkan amal dari aroma kerusakan, dan Nabi tidak menipu kaumnya, para Nabi adalah orang yang benar dalam pemberitaan, dan dalam pengakuannya, yang menyampaikan hukum-hukum, sebagaimana mereka diperintahkan untuk menyampaikannya kepada umat, mereka adalah orang-orang yang memerintahkan untuk taat kepada Allah, dan mencegah maksiyat kepada Allah Swt, mereka adalah orang –orang kepercayaan Alloh atas wahyu yang rahasia, wahyu adalah sesuatu yang tidak nampak kecuali pada lisan-lisan Rosul, wahyu adalah cara pemberitahuan dari Alloh kepada para Nabi dengan sesuatu yang dikehendaki Alloh, dengan Kitab, dengan mengutus malaikat, degan mimpi, ilham, ataupun tidak dengan perantara seperti yang terjadai pada Nabi kita Saw pada malam Isro’ Mi’roj dengan diperintahkannya sholat, para Nabi adalah orang-orang yang terjaga dari kesalahan (maksum) dari kesalahan yang berupa dosa-dosa kecil dan dosa-dosa besar, karena sesungguhnya Alloh menjaga batin dan dzohir mereka dari melakukan perkara yang dilarang,meskipun hanya perkara makruh, dan meskipun juga dalam keadaan masih kecil sebagai mana pendapat Ahmad Al-dardiri adapun pendapat yang dianut oleh jumhur Ulama dan itu adalah pendapat yang shohih bahwasannya para Nabi adalah orang yang terjaga dari dosa besar dan dosa kecil sebelum menjadi Nabi dan sesudahnya, terjaganya mereka dari hal tersebut adalah wajib sebagai mana yang dikatakan Ahmad Al-baily. dan mencintai para Nabi dalam hati adalah syarat sahnya iman kepada para Nabi, sementara membenci mereka adalah kafir.

No comments: