Kitab Qotrul Goes (bagian 1)

 Tetesan Embun
Segala puji milik Alloh Swt yang telah memberikan hidayah kepada kita semua sebagian hambanya lagi dengan maksiat. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Rosul yang paling utama,yang menjadi majikan keturunan anak Adam yaitu junjungan kita Nabi Muhammad Saw, kepada keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau, para istri-istri beliau, dan anak turun beliau sejumlah sesuatu yang telah ditulis oleh Qolam  Alloh Swt.
Sesudah membaca Bismillah dan Alhamdulillah maka berkatalah orang yang selalu melakukan dosa-dosa yaitu Muhammad Nawawi bin Umar bin ‘Arabi Assyafi’i “ Kitab ini adalah penjelasan dari beberapa masalah-masalah Syaikh Imam Abi Al-Laith seorang yang ahli Hadist, ahli tafsir yang dikenal dengan sebutan Imam Al-Huda yaitu Nashrun bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad bin Ibrohim Al-Hanafy Al-Samarqandy, syarah ini menjelaskan makna-makna dari beberapa masalah-masalah, dan juga menguatkan apa yang ditetapkan oleh syarah ini, oleh karenanya aku menamai syarah ini Qothrul Al-Ghoith ( tetesan hujan ) yang menjelaskan masalah-masalah yang ada dalam kitab milik Syaikh Aby Al-Laith, dan demi Alloh Swt aku memohon pada Alloh Swt untuk memberikan manfaat dengan sebab kitab ini kepada setiap orang yang menerima kitab ini dengan hati yang pasrah (Qolbin salim) dan semoga Alloh Swt menjadikan kitab tersebut sebagai amal sholih hanya karena ridlo Alloh Swt yang mulya, sesungguhnya Alloh Swt adalah dzat yang sangat penyayang”. Bismillahir rohmaanirrohim, isim jalalah sama sekali bukanlah musytaq (yang dikeluarkan) dan juga bukan manqul (yang dipindahkan), sedangkan huruf alif dan lam (Al) yang ada pada lafal jalalah adalah huruf zaidah (huruf tambahan) yang harus ada bukan untuk tujuan memakrifatkan, bahkan hal itu dilakukan sudah dari awal peletakan lafal jalalah, lafal jalalah adalah isim jami’ (yang mengumpulkan) kepada semua nama-nama Alloh Swt yang indah serta sifat-sifat-Nya yang mulia sedangkan Al-Rohman adalah dzat yang banyak kasihnya dengan memberikan beberapa nikmat yang agung, sedang Al-Rohim adalah dzat yang banyak memberikan sayang dengan nikmat-nikmat yang kecil, dan penghususan penyebutan dengan nama-nama ini supaya orang mengetahui bahwasanya dzat yang menghaki untuk dimintai pertolongan dalam segala permasalahan adalah dzat yang hak disembah  yang memberikan seluruh nikmat, baik nikmat yang besar maupun nikmat yang kecil, dan sesungguhnya mushonnif (orang yang mengarang kitab) memulai  pada kitabnya dengan menyebutkan bismillah, dengan tujuan mengikuti terhadap apa yang ada pada kitab-kitab suci agama samawi (Islam , Nashroni,Yahudi), dan juga sebagai pengamalan terhadap sebuah isi hadist-hadist yang diriwayatkan dari Rosullulloh Saw “ Ketika seorang hamba menulis Bismillaahir rohmaanirrohim pada sebuah papan atau dalam sebuah kitab maka sesungguhnya para malaikat menuliskan untuknya pahala dan memohonkan ampun selama tulisan tersebut masih ada dalam papan ataupun kitab tersebut. Segala puji milik Alloh Swt Tuhan sekalian alam  maksudnya adalah dzat yang merajai seluruh makhluk-makhluk, dan balasan berupa pahala yang terpuji hanya akan dimiliki oleh orang-orang yang bertaqwa yaitu orang-orang yang meninggalkan maksiyat kepada Alloh Swt. Adapun sholawat yang berarti tambahnya rasa sayang dari Alloh Swt  yang berbarengan dengan pengagungan terhadap diri Rosul beserta salam yang mempunyai arti penghormatan dari Alloh Swt semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, beliau adalah putra laki-laki sayyid Abdullah, beliau adalah paling sempurnanya makhluk dari sisi bentuk maupun dari sisi akhlak yang diutus di Mekkah dan dimakamkan di Madinah yang dimuliakan, begitu pula semoga sholawat dan salam juga semoga tetap tercurah kepada keluarga beliau dan juga para sahabat beliau, yang dimaksud dengan keluarga adalah orang-orang yang menolong Nabi yang terdiri dari ahli iman, sedangkan yang disebut Ashab (para sahabat) yakni orang-orang yang pernah berkumpul beserta Nabi Saw pada masa beliau masih hidup setelah masa bi’tsah (masa beliau diutus sebagai Nabi) serta mengimani beliau. Sahabat Nabi berjumlah seratus dua puluh empat ribu orang sebagaimana jumlahnya para Nabi dan bilangan para Aulia pada setiap masa semoga ridlo Alloh Swt tetap tercurah kepada mereka semua

No comments: